Sejarah kompas yang jarang orang ketahui

JAKARTA – Kompas merupakan sebuah alat navigasi yang berguna untuk menentukan arah. Sejak zaman dahulu, Kompas sudah banyak digunakan oleh para pelaut dunia dan para penjelajah dalam menentukan arah dibandingkan dengan menggunakan rasi bintang.

Kompas magnetik pertama kali ditemukan oleh orang China kuno sekira 2.000 tahun yang lalu. Kompas pertama dibuat dari bahan bijih besi pada masa dinasti Han 200-300 SM.

Pada awalnya, kompas digunakan dalam bidang peramalan dan belum digunakan untuk menavigasikan arah. Kompas magnetik tersebut menunjukan arah utara, selatan, timur, dan barat dengan menggunakan petunjuk magnet.

Berita Rekomendasi7 Hal Ini Bisa Bikin Urusan Perjodohanmu Makin Lancar [OKZ]OKEZONE INNOVATION: Ternyata! Penemu Magnet Merupakan Seorang PenggembalaOKEZONE INNOVATION: Yuk! Kenali Sejarah Penciptaan Bola Lampu

Kompas magnetik sendiri mulai digunakan oleh orang China kuno pada abad ke-11 pada masa dinasti Song. Dengan kompas, mereka dengan mudah berlayar di tengah awan kabut dan tidak perlu untuk pergi kedaratan untuk menentukan posisi dan arah.

Benda tersebut merupakan salah satu dari 4 penemuan besar China kuno. Sejak saat itu, kompas kemudian mulai digunakan oleh bangsa lain, seperti Eropa, India, dan Arab.

Penemuan bahwa jarum magnetik selalu mengarah ke utara dan selatan diuraikan dalam buku Loveng Heng, yaitu catatan yang dibuat oleh Laksamana Cheng-ho pada dinasti Song. Pada abad ke-9, orang China telah mengembangkan kompas berupa jarum yang mengambang dan dapat berputar.

Namun, pelaut Persia memperoleh kompas dari orang China dan menjualnya. Setelah penjualan kompas oleh pelaut persia tersebut, kompas menjadi benda yang paling dicari oleh para pelaut dan penjelajah.

Mengenai siapa penemu awal kompas masih memiliki banyak versi, seperti ilmuwan Perancis Peregrinus pada 1269 dan ilmuwan Inggris, William Thomson pada 1877. Namun, sejak kompas ditemukan di China, ia terus mengalami perubahan hingga menjadi kompas yang diketahui saat ini dalam bentuk digital.

Sumber: okezone